Sistem jaringan terdiri dari unit pembangkit dan unit penyalur berupa perlengkapan tenaga listrik yang terpasang pada gardu-gardu, baik itu gardu induk maupun gardu distribusi yang dioperasikan secara otomatis dan manual. Kegiatannya mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen dengan efektif serta menjamin kelangsungan penyaluran dan pelayanannya.
Distribusi sistem tenaga adalah bagian dari sistem tenaga yang mendistribusikan tenaga listrik dari penyedia ke pelanggan. Mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik pada pelanggan adalah persoalan yang cukup mendasar di dalam distribusi sistem tenaga. Dengan semakin berkembangnya tingkat kebutuhan masyarakat, di untut keandalan dan kontinuitas distribusi tenaga listrik yang tinggi. Gangguan dan kegagalan dari peralatan-peralatan listrik jaringan distribusi 20 kV, akan menyebabkan terganggunya penyediaan tenaga listrik yang dapat menyebabkan perusahaan penyedia maupun penyalur tenaga listrik dan konsumen mengalami kerugian. Gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi Kota Makassar khususnya pada gardu induk dan gardu distribusi banyak berupa gangguan permanen, gangguan temporer, sampai dengan Black Out (BO) (Data APD Makassar 2009), yang menyebabkan kontuinitas pelayanan saluran terganggu sampai gangguan tersebut dipulihkan.
Sistem distribusi tenaga listrik ditunjang oleh perlengkapan-perlengkapan distribusi yang memadai. Pada kondisi normal sistem distribusi teraliri oleh arus maupun tegangan kerja sehingga mempengaruhi kinerja perlengkapan yang ada. Peralatan distribusi tersebut merupakan peralatan yang sensitif terhadap gangguan-gangguan baik yang berasal dari faktor dalam (internal) alat tersebut maupun dari luar (external) alat tersebut.
Buku ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan menentukan indeks keandalan SAIFI, SAIDI, dan CAIDI berdasarkan laju kegagalan dan durasi pemadaman serta jumlah konsumen pada setiap penyulang jaringan distribusi 20 kV cabang makassar, membandingkan hasil perhitungan yang diperoleh dengan target atau standar dari PT.PLN dan standar IEEE, menentukan kerugian ekonomis PT.PLN akibat tingkat SAIFI dan SAIDI yang ada, serta solusi yang paling tepat dalam meningkatkan keandalan sistem distribusi Cabang Makassar.