Philosophia perennis, sebagai sebuah perspektif filsafat yang meyakini akan adanya apa yang disebut sebagai "the heart of religion" membuka harapan itu. Sebab, pada alas paradigma filsafat ini mengalir pesan yang lirih: dalam jantung seluruh agama dan tradisi otentik, terpancar cahaya dan pesan suci yang sama, yakni bahwa kita "berasal-usul" dan "kembali" pada Titik Tunggal Seluruh Keberadaan, yang dalam tradisi Islam dikenal sebagai ALLAH. Inilah perspektif yang dalam tradisi perennial dikenal sebagai "ruang perjumpaan mistik agama-agama" (the mystical union of religions). Perspektif ini diharapkan juga dapat menjadi alternatif bagi pengembangan studi lintas agama di tanah air kini dan di masa depan yang tidak terlalu jauh.