Secara etimologi, moderasi dan Islam merupakan kata-kata yang disatukan menjadi moderasi Islam. Kemudian kata Islam sendiri berasal dari bahasa arab aslama-yuslimu-islaman, yang memiliki arti semantik tunduk dan patuh. Sedangkan moderasi Islam dalam bahasa arab disebut dengan al-Wasathiyyah al- Islamiyyah. Secara terminologi, moderasi beragama juga dimaknai pola perspektif kita dalam berperilaku dalam beragama secara moderat. Moderasi bermakna memahami dan melaksanakan ajaran agama dengan cara netral atau tidak ekstrim, baik dari sisi fundamentalis kanan maupun liberalis kiri. Sikap moderasi dalam beragama juga bisa diinterpretaikan pada pengajaran atau penebaran pelajaran agama yang tidak hanya berfokus pada membentuk individu yang saleh secara personal sehingga menjadi pribadi yang baik secara vertikal (hablumminalloh), tetapi juga mampu menjadikan perspektif agamanya sebagai fasilitas, panduan, serta alat untuk menghormati orang lain meskipun menganut keyakinan yang berbeda, (hablumminannas).
Buku ini berisi tentang:
Bab I Moderasi Beragama: Konsep dan Penerapannya
Bab II Epistemologi Sebagai Kerangka Filsafat
Bab III Konflik Antar Umat Beragama
Bab IV Moderasi Beragama dalam Lokus Epistemologi
Bab V Pluralisme Agama: Harmoni vs Konflik
Bab V Toleransi Komunitas Beragama Melalui Pluralisme Beragama di Indonesia, Iran dan Turki
Bab VI Toleransi Beragama dalam Masyarakat Pluralis dan Kebijakan Negara dalam Moderasi Beragama di Indonesia
Bab VII Toleransi Beragama dalam Masyarakat Pluralis dan Kebijakan Negara dalam Moderasi Beragama di Iran
Bab VIII Toleransi Beragama dalam Masyarakat Pluralis dan Kebijakan Negara dalam Moderasi Beragama di Turki
Bab IX Toleransi Beragama dalam Masyarakat Pluralis dan Kebijakan Negara dalam Moderasi Beragama di Australia
Bab X Epistemologi Kebijakan Negara dalam Moderasi Beragama: Sebuah Perspektif