Detail Cantuman
Text
Suksesi kepemimpinan dan transformasi kekuatan politik Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Sepeninggal Nabi Muhammad saw. beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan posisi beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Tampaknya Nabi Muhammad saw. menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena beliau sendiri tidak pernah menunjuk di antara sahabatnya yang akan menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam, bahkan tidak pula membentuk suatu dewan yang dapat menentukan siapa penggantinya (Badri Yatim, 2000). Terkait dengan sikap Rasulullah ini, penulis sendiri menilai bahwa beliau merupakan seorang yang memiliki pandangan jauh ke depan - apa lagi dalam konteks beliau sebagai Rasulullah - itu tidak dapat diragukan lagi, karena bisa dibayangkan seandainya beliau menunjuk sesorang sebagai penggantinya maka sikap beliau ini akan menjadi landasan hukum bagi umat Islam (ta’mal). Pemilihan pemimpin khususnya bagi negara-negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya Muslim tentu akan merujuk pada model penunjukkan Rasulullah tersebut. Bagi negara-negara non Arab tentu akan menimbulkan kesulitan dan akan menafikan keberadaan pribumi non Arab.
Buku ini menggambarkan suksesi kepemimpinan dan transformasi kekuatan politik Khulafaurrasyidin, yang secara garis besarnya berisi tentang:
Bab I Pendahuluan
Bab II Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq
Bab III Khalifah Umar Bin Khattab
Bab IV Kalifah Ustman Bin Affan
Bab V Khalifah Ali Bin Abi Thalib
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Penerbit | Alauddin University Press : Makassar., 2020 |
---|---|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |